Pansus DPRD Riau Bahas Optimalisasi Pendapatan Daerah

Riau, Sigapnews.co.id - Panitia Khusus (Pansus) Optimalisasi Pendapatan Daerah DPRD Riau telah memulai pembahasan intensif dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait guna meningkatkan kinerja keuangan daerah.

Pada tahapan awal, Pansus melaksanakan diskusi mendalam bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), disertai keterlibatan unit pelaksana teknis (UPT) serta Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Ketua Pansus, Abdullah, menegaskan bahwa terdapat enam aspek utama yang menjadi target peningkatan dalam rangka mengakselerasi pendapatan daerah.

"Enam komponen yang ditargetkan untuk mengalami peningkatan meliputi pajak daerah, retribusi, dividen dari pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pengelolaan aset Pemerintah Provinsi Riau, penggalian inovasi-inovasi yang berpotensi namun belum termanfaatkan optimal, serta transfer dari pusat ke daerah seperti TKD dan Dana Bagi Hasil (DBH)," ujarnya pada Kamis (11/12/2025).

Lebih lanjut, Abdullah menjelaskan bahwa tujuan utama Pansus optimalisasi pendapatan ini adalah untuk meningkatkan penerimaan daerah secara substansial, dengan memaksimalkan potensi yang selama ini sudah ada namun belum dimanfaatkan secara optimal. "Sebagai contoh, pajak air permukaan, pajak kendaraan bermotor, serta pajak bahan bakar adalah sektor-sektor yang sudah berjalan, namun masih memiliki ruang besar untuk penggalian dan peningkatan," tambahnya.

Abdullah menambahkan, "Potensi energi baru terbarukan serta sumber daya laut yang belum dimanfaatkan secara optimal merupakan peluang strategis. Wilayah laut dari 0 hingga 12 mil merupakan kewenangan provinsi, dan ini seharusnya dapat dijadikan sumber pendapatan baru.

Misalnya, keberadaan 'mother vessel' serta kapal-kapal yang berlabuh di Dumai mencapai 1.700 unit, termasuk kapal pengambil minyak—apa kontribusi yang selama ini diberikan kepada Riau? Hal-hal baru tersebut adalah sektor-sektor yang wajib kami telusuri dan dalami lebih jauh."

Selain itu, Pansus juga fokus menggali potensi pendapatan baru yang sejauh ini belum tersentuh sama sekali. Upaya ini menuntut adanya inovasi kreatif dan riset mendalam yang akan difasilitasi oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) serta UPT Science Technopark.